Minggu, 16 Maret 2014

Asal mula Kerajaan cokromundhojiawasisto di tanah Blora jawa tengah.




Asal mula Kerajaan cokromundhojiawasisto di tanah Blora jawa tengah.





pada zaman dahulu, tinggalah seorang laki- laki dan perempuan di sebuah desa kecil yang berada di kota Blora. Namanya Nyai Gundrewangi  dan Raden Mas Muhammad Bagus Notokusumo. Sebenarnya keduanya ini tidak berasal dari daerah kota Blora itu sendiri, melainkan asli dari daerah jawa timur( sebelah timur kota blora).  Mereka menetep tinggal di kota Blora karena mendapat tugas dari kerajaan untuk menyebarkan kebajikan di daerah kota Blora. Nyai Gundrewangi merupakan putri tunggal seorang patih kerajaan, yang bernama Raden Muhammad Joyoknomundonisajo dari kerajaan Mojositonengmadyio daerah jawa timur. Dan Raden Muhammad Bagus Notokusumo merupakan putra kedua dari raja Okchowasito. seorang raja kerajaan Mongarjatisemiko yang bijaksana dan sangat disegani banyak orang pada masanya. Konon, katanya Raden Muhammad Joyoknomundonisajo memiliki sebuah kejadukan ilmu yang tidak dimiliki layaknya orang awam. Orang sakti mengatakan ilmu yang dimilikinya adalah ilmu “Godhoaningbutorojokuintinawosodo ilmu aneh yang mengherankan banyak orang. Karena ilmu ini dimiliki sejak lahir tanpa di pelajari sedikitpun. Sejak lahir Raden Mas Muhammad Bagus notokusumo  dititipkan dan di besarkan di kalangan pondok kuno yang telah didirikan romo K.H. Agus Salim Al Mughidi. Karena disiplinya perturan disebuh pondok yang mana santri putra dengan santri putri sama sekali tidak boleh bertemu, sehingga sampai berusia 27 tahun berada di pondok tersebut ia tidak mengenal satupun dari banyaknya santrui putri yang ada pada pondok kuno tersebut. Selama di pondok tersebut banyak guru - gurunya yang terkagum kagum oleh Raden Mas Muhammad Bagus Notokusumo. karena ketika di ajar dia bisa langsung menerima dan menyerap semua ilmu yang telah diajarkanya. Bahkan ketika ada gurunya yang masih kesulitan memahami kitab, ia meminta izin untuk menjelaskanya. Hal tersebut membuat guru - gurunya kurang percaya benar tidaknya apa yang telah dijelaskanya. Kemudain untuk membuktikan kebenaranya salah seoarang dari gurunya menanyakan kepad Romo K.H. Agus Salim Al Mughidi , pengasuh pondok kuno tersebut sekaligus ahli tafsir. Ternyata penjelasan yang telah di sampaikan Raden Mas Muhammad Bagus Notokusumo dinyatakan benar. Dan sejak kejadian peristiwa itu Raden Mas Muhammad Bagus Notokusumo dijadikaan pengurus pondok sekaligus penasehat di pondok terebut. Mungkin Mas Muhammad Bagus Notokusumo telah memiliki ilmu Laduni, sehingga ia kelihatan sangat berbeda dengan santri santri lainya dalam mengolah pikiran. Pada waktu itu tiba - tiba ada seklompok prajurit utusan dari kerajaan Mongarjatisemiko menghantarkan surat dari sang raja yang ditujukan kepada Romo K.H. Agus salim Al Mughidi yang isinya untuk mencarikan jodoh putranya wanita yang sholehah dari kalangan pondok kunonya, karena menurut sangraja putra keduanya sudah dewasa dan pantas menikah. Keberadaan pondok kuno yang didirikannya berada dibawah kekuasaan kerajaan Sang Raja, maka Romo K.H. Agus Salim al Mughidi tidak berani menolak apa yang telah di perintahkan oleh Sang Raja. Kemudin dicarikanlah jodoh dari kalangan pondok kunonya untuk diperkanalkan dengan Nyaigundrewangi dan dinikahkan.
Setelah pesta pernikahan di langsungkan, mereka mendapat perintah dari sang Raja untuk menyebarkan kebajikan di daerah kota Blora, yang letaknya disebelah barat dari kerajaan. Kemudian keduanya meninggalkan kerajaan menjalankan perintah dari kerajaan dan memutuskan untuk menetap di kota Blora. Di daerah itu mereka di trima dengan baik oleh masyarakat sekitar karena mereka tampak orang baik dan utusan dari sebuah kerajaan terkenal. Setelah dua tahun kemudian Nyai Gundrewangi melahirkan putra pertama. Tapi suasana malam itu terasa sangat aneh beda dengan malam – malam biasanya, begitulah yang telah di rasakan masyarakat di desa itu. Ternyata nyai gundrewangi tidak melahirkan layaknya bayi pada umumnya. Tapi bayi yang di lahirkanya itu memiliki enam pusar, enam unyeng unyeng, beranbut panjang, memiliki sedikit ekor dan matanya bersinar bewarna merah. Awalnya nyai dan sang raden kaget  dan takut dengan keberadaan bayinya bahkan banyak masyarakat yang mencaci maki mereka mengatakan bayi itu bayi siluman. Mereka juga bertanya - tanya apakah benar itu bayi yang telah dilahirkan Nyai, sepertinya tidak mungkin orang kerajaan wanita sholehah melahirkan putra siluman. Tetapi sang Raden dan Nyai tidak gegabah marah kepada semua masyarakat yang telah mencacimaki tersebut. Mereka tetap tegar dan menerima nasib dengan keberadaan yang telah menimpa pada dirinya.
Setelah tujuh tahun kemudian, sang Raden dan Nyai Gundrewangi memiliki hajad yaitu dalam rangka menghitankan putra pertamanya tersebut. Ketika melakukan khitan tiba – tiba calak yang menghitan putranya tersebut takut lari terbirit – birit dari dalam kamar( tempat khitan).
Sang Raden: wahai ki sana, kenapa engkau lari terbirit – birit?
                    Apakah tugasmu sudah selesai?
Pak calak: maaf tuan, saya tidak sanggup menjalankan tugas saya atas printah tuan.
Sang Raden: ada apa dengan putraku ki sana?
Pak calak: anu tuan,,,semua alat yang saya miliki tidak bisa untuk menghitan putra tuan, semuanya telah saya coba. Padahal semuaya sudah saya ungkal menjadi tajam namun tetap tidak bisa.baru kali ini saya menemui peristiwa ini tuan.saya pamit pulang tuan.maaf tuan saya tidak sanggup.
Sang Raden hampir tidak percaya dengan hal yang terjadi pada kejadian hari itu, ia merasa putra nya itu sangat aneh. Sang Raden pun tidak putus asa begitu saja ia mencoba menari calak yang lain yang lebih berpengalaman,Tapi hasilnya pun juga sama.
Pada malam hari setelah kejadian itu, dalam tidurnya sang Raden bermimpi di datangi seorang laki – laki berjobah putih dalam mimpinya orang tersebut mengatakan sesuatu yang isinya untuk memerintahkan putranya untuk bertapa di sebuah Goa yang berada di bawah gunung Kaloka.beliau juga mengatakan bahwa putanya itu telah dirasuki siluman. Kemudian pada keesokan harinya sang Radenpun memerintahkan putranya untuk bertapa menuruti printah orang sakti berjobah putih dalam mimpinya itu.
Sang Raden: wahai putraku....pergilah kamu di goa bawah gunung kaloka, bertapalah disana jika kamu sudah merasa ada perubahan pada dirimu kembalilah kesini.
Durhayoko: iya ayah anda, aya akan menjalankan itu,saya pamit ayahanda.
Setelah beberapa tahun kemudian, durhayuko pun pulang namun ia sekarang terlihat tua. Bahkan rambut dan jenggotnya panjangnya sampai nempel tanah dan terlihat seram. Namun sekarang ia sudah tidak lagi berekor lagi dan sorotan cahaya merah di matanya sudah hilang.
Durhayuko: assalamualaikum,,,,,,3x
Nyai: waalaikumussalam,,,,,,siapa ki sana? Adaperlu apa kamu kemari?
Durhayuko: saya putramu bunda,,,,
Nyai: putraku?....tidak mungkin ,,,dia sudah mati beberapa tahun yang lalu,ia mati dimakan binatang buas digunung kaloka,ia tidak pernah memberi kabar kepada kami,dan ia pun berbeda dengan kamu,,ia memiliki ekor,matanya merah.
Durhayuko: Saya putra bunda,,,,,sungguh,,,sungguh..
Sang Raden: jika kamu putra kami coba buktikan kepada kami,,,datangkan semua jenis binatang yang ada di hutan sana.Jika kamu mampu maka kamu kita akui sebagai putra kami yang dulu bertapa di gunung kaloka.
Kemudian didatangkanlah semua jenis hewan yang ada di hutan tersebut, ada harimau,kancil,macan,gajah,jerapah dll. Ia telah mendapatkan kesaktian dari tapanya tanpa ia sadari kekuatan alam telah menyatu pada dirinya.sehingga ia dapat memanggil semua jenis hewan yang ada pada hutan terrsebut.
Setelah kejadian itu sang Raden dan Nyai percaya jika orang berambut dan berjenggot panjang tersebut adalah putranya.dan pada hari itu juga durhayuko sudah dapat dikhitan dan di cukurlah rambut dan jenggotnya.ia telah terlepas dari gangguan siluman dan setelah kejadian itu durhayuko ditrima masyarakat dengan baik. Bahkan ia di anggkat menjadi raja di daerah tersebut. Dan daerah kekuasaanyapun sangat maju dan makmur.kerajaan tersebut di namakan Kerajaan cokromundhojiawasisto.


Oleh: Khoirudin Azis,,